Biadab, Kedok Amerika Dibalik Tragedi Tsunami Aceh Terbongkar (Penyebab Tsunami Ternyata Bom Nuklir AS)
News-Item - Kita
Berserah pada yang kuasa bahwa TSUNAMI di Aceh adalah musibah / cobaan
untuk kita supaya kita lebih bertaqwa kepada Nya. Tetapi semua itu ada
penyebabnya, mungkin kita sudah lalai dengan kemewahan duniawi sehingga
kita lupa akan kewajiban kita. Ataupun ada campur tangan manusia yang
tak bermoral yang ingin menghancurkan negara Islam di dunia. Berikut
faktanya Tsunami di Aceh :
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi
Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan
sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan
tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah
laut.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal
seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo.
“Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen
asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika
dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham
Lincoln, berada di balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan
travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia.
Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan,
kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta
tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat
gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di
dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun
yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih
dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari
bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang
diarahkan ke sana,” paparnya.
Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham
Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara
Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai
penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India,
Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al
Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat
gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus
namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena
negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa
sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat
nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan
di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika
tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang
terjadi di Aceh. “Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak
berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga
orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin
menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan
ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di
sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS.
“Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,”
jelasnya.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami Aceh itu mutlak bencana alam atau
memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa negeri muslim di timur tengah bisa
mendadak kacau secara bersamaan.
Wallahu 'Alam Bissawab
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
News-Item - Kita
Berserah pada yang kuasa bahwa TSUNAMI di Aceh adalah musibah / cobaan
untuk kita supaya kita lebih bertaqwa kepada Nya. Tetapi semua itu ada
penyebabnya, mungkin kita sudah lalai dengan kemewahan duniawi sehingga
kita lupa akan kewajiban kita. Ataupun ada campur tangan manusia yang
tak bermoral yang ingin menghancurkan negara Islam di dunia. Berikut
faktanya Tsunami di Aceh :
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi
Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan
sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan
tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah
laut.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal
seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo.
“Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen
asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika
dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham
Lincoln, berada di balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan
travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia.
Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan,
kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta
tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat
gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di
dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun
yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih
dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari
bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang
diarahkan ke sana,” paparnya.
Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham
Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara
Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai
penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India,
Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al
Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat
gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus
namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena
negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa
sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat
nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan
di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika
tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang
terjadi di Aceh. “Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak
berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga
orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin
menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan
ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di
sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS.
“Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,”
jelasnya.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami Aceh itu mutlak bencana alam atau
memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa negeri muslim di timur tengah bisa
mendadak kacau secara bersamaan.
Wallahu 'Alam Bissawab
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.ht
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.ht
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi
Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan
sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan
tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog
menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di
Solo. “Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir
independen asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi
kuat Amerika dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS
Abraham Lincoln, berada di balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah
mengeluarkan travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke
Indonesia. Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang
pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain,
Jakarta tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa
pusat gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi
sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala
richter. Namun yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan
kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di
sana, luput dari bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata
pemusnah massal yang diarahkan ke sana,” paparnya.
Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS
Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan.
Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya
sebagai penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara
India, Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu.
Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah
akibat gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat
halus namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu.
Karena negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana
gempa sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu,
merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang
diledakkan di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara
jika tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti
yang terjadi di Aceh. “Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak
berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga
orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS
ingin menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan
ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di
sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS.
“Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,”
jelasnya.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami aceh itu mutlak bencana alam atau memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa negeri muslim di timur tengah bisa mendadak kacau secara bersamaan.
Rudal Korut Diarahkan Ke Asia Tenggara dan Australia
SEDELAIDE, KOMPAS.com- Amerika Serikat
memperingatkan bahwa peluncuran rudal Korea Utara di bulan April
mendatang diarahkan ke Asia Tenggara dan Australia untuk pertama
kalinya. Peringatan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Kurt Campbell dalam pertemuan dengan Menlu Australia, Bob Carr di Sydney hari Jumat (23/3/2012) kemarin.
Selama ini, rudal jarak jauh Korea Utara selalu diarahkan ke arah timur, ke arah Jepang. Namun sekarang menurut laporan dinas intelejen Amerika Serikat, arah peluncuran rudal itu untuk pertama kalinya adalah ke selatan.
“Bila peluncuran itu berjalan seperti yang direncanakan Korea Utara, maka kami perkirakan daerah yang menjadi sasaran adalah di wilayah antara Australia, Indonesia, dan Filipina,” kata Kurt Campbell yang merupakan Wakil Menlu AS untuk Asia Timur dan Pasifik, seperti dilaporkan harian The Sydney Morning Herald.
“Kami tidak pernah melihat arah peluncuran seperti ini sebelumnya. Oleh karenanya, kami sudah memperingatkan kepada negara-negara ini dan meminta mereka mengecam rencana peluncuran rudal dan mendesak Korea Utara guna menghentikannya.” tambah Dr Campbell.
Setelah pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr mengatakan, rencana peluncuran rudal jarak jauh Korea Utara tersebut merupakan ancaman nyata terhadap keamanan kawasan dan Australia.
Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan juga Presiden AS Barack Obama bersama 50 pemimpin lainnya akan bertemu di ibukota Korea Selatan, Seoul hari Senin guna mendiskusikan program perlucutan senjata nuklir Korea Utara.
Pengumuman dari Korea Utara minggu lalu bahwa mereka akan meluncurkan rudal jarak jauh tanggal 15 April mendatang diperkirakan akan menjadi topik utama pembicaraan.
Dan Kejanggalan hancurnya Gedung WTC
lihat video diatasss tentang kejanggalan hancurnya gedung WTC...
Namun wacana diatas hanya Wallahu'alam Bissawab
Selama ini, rudal jarak jauh Korea Utara selalu diarahkan ke arah timur, ke arah Jepang. Namun sekarang menurut laporan dinas intelejen Amerika Serikat, arah peluncuran rudal itu untuk pertama kalinya adalah ke selatan.
“Bila peluncuran itu berjalan seperti yang direncanakan Korea Utara, maka kami perkirakan daerah yang menjadi sasaran adalah di wilayah antara Australia, Indonesia, dan Filipina,” kata Kurt Campbell yang merupakan Wakil Menlu AS untuk Asia Timur dan Pasifik, seperti dilaporkan harian The Sydney Morning Herald.
“Kami tidak pernah melihat arah peluncuran seperti ini sebelumnya. Oleh karenanya, kami sudah memperingatkan kepada negara-negara ini dan meminta mereka mengecam rencana peluncuran rudal dan mendesak Korea Utara guna menghentikannya.” tambah Dr Campbell.
Setelah pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri Australia, Bob Carr mengatakan, rencana peluncuran rudal jarak jauh Korea Utara tersebut merupakan ancaman nyata terhadap keamanan kawasan dan Australia.
Menurut laporan koresponden Kompas di Australia, L. Sastra Wijaya, Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan juga Presiden AS Barack Obama bersama 50 pemimpin lainnya akan bertemu di ibukota Korea Selatan, Seoul hari Senin guna mendiskusikan program perlucutan senjata nuklir Korea Utara.
Pengumuman dari Korea Utara minggu lalu bahwa mereka akan meluncurkan rudal jarak jauh tanggal 15 April mendatang diperkirakan akan menjadi topik utama pembicaraan.
Dan Kejanggalan hancurnya Gedung WTC
Namun wacana diatas hanya Wallahu'alam Bissawab
News-Item - Kita
Berserah pada yang kuasa bahwa TSUNAMI di Aceh adalah musibah / cobaan
untuk kita supaya kita lebih bertaqwa kepada Nya. Tetapi semua itu ada
penyebabnya, mungkin kita sudah lalai dengan kemewahan duniawi sehingga
kita lupa akan kewajiban kita. Ataupun ada campur tangan manusia yang
tak bermoral yang ingin menghancurkan negara Islam di dunia. Berikut
faktanya Tsunami di Aceh :
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi
Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan
sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan
tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah
laut.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal
seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo.
“Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen
asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika
dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham
Lincoln, berada di balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan
travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia.
Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan,
kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta
tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat
gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di
dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun
yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih
dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari
bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang
diarahkan ke sana,” paparnya.
Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham
Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara
Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai
penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India,
Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al
Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat
gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus
namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena
negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa
sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat
nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan
di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika
tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang
terjadi di Aceh. “Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak
berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga
orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin
menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan
ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di
sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS.
“Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,”
jelasnya.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami Aceh itu mutlak bencana alam atau
memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa negeri muslim di timur tengah bisa
mendadak kacau secara bersamaan.
Wallahu 'Alam Bissawab
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
News-Item - Kita
Berserah pada yang kuasa bahwa TSUNAMI di Aceh adalah musibah / cobaan
untuk kita supaya kita lebih bertaqwa kepada Nya. Tetapi semua itu ada
penyebabnya, mungkin kita sudah lalai dengan kemewahan duniawi sehingga
kita lupa akan kewajiban kita. Ataupun ada campur tangan manusia yang
tak bermoral yang ingin menghancurkan negara Islam di dunia. Berikut
faktanya Tsunami di Aceh :
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi
Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan
sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan
tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah
laut.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal
seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo.
“Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen
asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika
dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham
Lincoln, berada di balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan
travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia.
Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan,
kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta
tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat
gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di
dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun
yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih
dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari
bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang
diarahkan ke sana,” paparnya.
Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham
Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara
Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai
penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India,
Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al
Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat
gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus
namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena
negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa
sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat
nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan
di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika
tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang
terjadi di Aceh. “Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak
berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga
orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin
menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan
ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di
sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS.
“Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,”
jelasnya.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami Aceh itu mutlak bencana alam atau
memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa negeri muslim di timur tengah bisa
mendadak kacau secara bersamaan.
Wallahu 'Alam Bissawab
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
News-Item - Kita
Berserah pada yang kuasa bahwa TSUNAMI di Aceh adalah musibah / cobaan
untuk kita supaya kita lebih bertaqwa kepada Nya. Tetapi semua itu ada
penyebabnya, mungkin kita sudah lalai dengan kemewahan duniawi sehingga
kita lupa akan kewajiban kita. Ataupun ada campur tangan manusia yang
tak bermoral yang ingin menghancurkan negara Islam di dunia. Berikut
faktanya Tsunami di Aceh :
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi
Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan
sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan
tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah
laut.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal
seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo.
“Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen
asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika
dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham
Lincoln, berada di balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan
travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia.
Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan,
kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta
tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat
gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di
dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun
yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih
dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari
bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang
diarahkan ke sana,” paparnya.
Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham
Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara
Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai
penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India,
Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al
Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat
gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus
namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena
negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa
sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat
nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan
di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika
tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang
terjadi di Aceh. “Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak
berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga
orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin
menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan
ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di
sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS.
“Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,”
jelasnya.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami Aceh itu mutlak bencana alam atau
memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa negeri muslim di timur tengah bisa
mendadak kacau secara bersamaan.
Wallahu 'Alam Bissawab
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
News-Item - Kita
Berserah pada yang kuasa bahwa TSUNAMI di Aceh adalah musibah / cobaan
untuk kita supaya kita lebih bertaqwa kepada Nya. Tetapi semua itu ada
penyebabnya, mungkin kita sudah lalai dengan kemewahan duniawi sehingga
kita lupa akan kewajiban kita. Ataupun ada campur tangan manusia yang
tak bermoral yang ingin menghancurkan negara Islam di dunia. Berikut
faktanya Tsunami di Aceh :
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi
Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan
sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan
tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah
laut.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal
seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo.
“Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen
asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika
dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham
Lincoln, berada di balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan
travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia.
Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan,
kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta
tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat
gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di
dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun
yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih
dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari
bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang
diarahkan ke sana,” paparnya.
Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham
Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara
Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai
penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India,
Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al
Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat
gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus
namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena
negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa
sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat
nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan
di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika
tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang
terjadi di Aceh. “Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak
berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga
orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin
menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan
ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di
sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS.
“Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,”
jelasnya.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami Aceh itu mutlak bencana alam atau
memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa negeri muslim di timur tengah bisa
mendadak kacau secara bersamaan.
Wallahu 'Alam Bissawab
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
News-Item - Kita
Berserah pada yang kuasa bahwa TSUNAMI di Aceh adalah musibah / cobaan
untuk kita supaya kita lebih bertaqwa kepada Nya. Tetapi semua itu ada
penyebabnya, mungkin kita sudah lalai dengan kemewahan duniawi sehingga
kita lupa akan kewajiban kita. Ataupun ada campur tangan manusia yang
tak bermoral yang ingin menghancurkan negara Islam di dunia. Berikut
faktanya Tsunami di Aceh :
Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi
Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan
sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan
tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah
laut.
Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal
seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo.
“Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen
asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika
dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham
Lincoln, berada di balik tragedi itu,” katanya.
Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan
travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia.
Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan,
kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta
tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.
“Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat
gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di
dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun
yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih
dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari
bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang
diarahkan ke sana,” paparnya.
Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham
Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara
Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai
penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India,
Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al
Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat
gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus
namun mematikan.
“Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena
negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa
sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat
nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.”
Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan
di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika
tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang
terjadi di Aceh. “Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak
berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga
orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.”
Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin
menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan
ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di
sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS.
“Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,”
jelasnya.
Nah gimana menurut teman2 apa tsunami Aceh itu mutlak bencana alam atau
memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.
Seperti keadaan sekarang, beberapa negeri muslim di timur tengah bisa
mendadak kacau secara bersamaan.
Wallahu 'Alam Bissawab
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
Sumber: http://news-item.blogspot.com/2012/02/kedok-amerika-dibalik-tragedi-tsunami.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar